KISAH ANJING
TUAN DAN TUAN ANJING by : JOE STRADA
Bukan hal yang
aneh jika seorang manusia memelihara anjing atau berteman dengan anjing
barangkali.Tapi aku teringat kata pepatah yang mengatakan “kalau kita main
dengan api pasti panas,kalau main dengan air pasti basah”.Nah,,kisah ini akan
membuktikan,benar atau salah pepatah itu.
Alkisah tersebutlah
di sebuah negeri bernama “TABOD”yang diperintah oleh seorang Raja yang sangat
serakah,namanya Panket.Dia sangat suka berburu binatang apa saja,kesehariannya tidak pernah di lewatkan tanpa
berburu.Pengawal setianya adalah seekor anjing yang selalu ikut kemanapun sang
raja pergi,bahkan sampai ke kamar kecil sekalipun.Ada kabar burung yang
mengatakan bahwa perceraian raja dengan isterinyapun karena sang raja lebih
mencintai anjingnya ketimbang si isteri,bahkan ketika si isteri memintanya
memilih antara dirinya dan si anjing, sang raja langsung mengusi isterinya
sambil menggendong anjingnya.
O.ya,anjing itu ia
beri nama Boker,suatu hari raja ingin sekali makan daging Rusa,ia memerintahkan
beberapa pengawal terbaiknya untuk mempersiapkan perlengkapan berburu.Esok
paginya berangkatlah mereka menuju ke hutan yang terkenal banyak
rusanya.Perjalanan memakan waktu 4 jam,menjelang siang sampailah mereka.Mereka
beristirahat sejenak sambil melihat – lihat keadaan sekaliling.Raja duduk
bersama anjing kesayangannya si Boker,tiba – tiba Boker berlari sambil terus
menggonggong menuju arah semak – semak.Raja mengira anjing kesayangannya pasti
telah melihat binatang buruannya.Mereka berlarian mengikuti si anjing,tiba –
tiba keluar seekor Harimau dari arah semak – semak tersebut,tanpa fikir panjang
lagi mereka lari tunggang langgang tak terkecuali sang raja dan anjingnya.
Akhirnya mereka selamat dari
kejaran Harimau tersebut,raja Panket memaki – maki para pengawalnya yang tidak
menghiraukan dirinya dan Boker yang hampir menjadi makan siang si Harimau.Semua
terdiam tak bergeming,bagi mereka makian seperti yang mereka terima hari itu
sudah menjadi makanan sehari – hari setiap kali mereka berbuat kesalahan.
Dengan perasaan kecewa,lelah dan bercampur dongkol siang itu mereka
kembali ke istana tanpa membawa hasil.Raja Panket terus melontarkan makian
sepanjang perjalanan bahkan ketika sudah sampai ke istanapun dia terus saja
menggerutu.
Malam itu raja Panket dan Boker kelihatan sangat lelah sekali,saking
lelahnya sudah tak mampu lagi untuk berbicara apalagi memaki para pengawalnya
seperti yang kerap dia lakukan.Ketika raja Pantek
hendak menuju pembaringan tiba –
tiba datang salah seorang pengawalnya menyampaikan bahwa ada seorang nenek dan seoang gadis kecil ingin bertemu
dengannya,raja Panket sangat marah tubuhnya
yang tadi terasa sangat lelah kini berubah
drastis,wajahnya memerah menahan amarah yang sudah pasti dia tidak mampu
menahannya.
“Siapa gerangan
yang berani mengganggu istirahat ku…..! Usir dia,atau kalau perlu penggal
kepalanya….!!”,tanpa basa – basi lagi pengawal langsung mengusir si nenek dan
anak kecil itu sambil mengancam akan memenggal kepala mereka kalau mereka tidak
segera pergi.Tapi si nenek dan anak kecil itu bersikeras tidak mau pergi,mereka
memaksa ingin bertemu raja Panket.Mendengar keributan tak kunjung reda akhirnya
raja Panket keluar untuk melihat siapa sebenarnya si nenek itu yang berani
sekali mengganggu ketenangannya.
Raja Panket
memerintahkan pengawal menanyakan apa maksud dan tujuan si nenek datang ke
istana malam – malam begini,”hei,nenek peyot, apa sebenarnya tujuanmu ke
sini”Tanya si pengawal denga nada sinis.”Aku hanya menginginkan sedikit
makanan,kami sudah dua hari belum makan…”jawab si nenek.Mendengar itu raja Panket
semakin berang dan langsung melontarkan cacian “hei nenek tak tau diri,pergi
kau atau ku penggal kepalamu…..!”si nenek dengan pasrah menjawab “terserah
tuan,tidak ada bedanya bagi kami pergi atau tidak,kalau kami pergi kami juga
pasti mati kelaparan”.
Tampaknya habis sudah kesabaran raja Panket,”tangkap
mereka,masukkan dalam ruang bawah tanah.!”.Kemudian si nenek dan gadis kecil
itu di kurung dalam penjara bawah tanah hanya karena meminta sedikit
makanan.Hari demi hari mereka jalani dalam ruangan pengap tanpa cahaya matahari
sedikitpun.Mereka dapat jatah makanan satu kali sehari,itupun sisa dari makanan
si Boker anjing kesayangan raja Panket.Hampir setiap malam gadis malang itu
harus melayani nafsu setan para penjaga disaksikan si nenek yang tidak mampu
berbuat apa – apa,”Sungguh biadab!.Belum lagi perlakuan kasar,tendangan dan
pukulan bukan hal baru bagi mereka.
Tak tahan
menanggung derita akhirnya si nenek mengambil jalan pintas dengan cara gantung
diri setelah terlebih dahulu menghabisi nyawa sang cucu tersayang.Raja Panket memerintahkan
pengawal segera membuang mayat mereka ke hutan “biar mayat mereka jadi santapan
Harimau penjaga hutan itu,!” kata raja Panket sambil menggendong anjing
kesayangannya.Tampaknya nyawa si nenek dan gadis kecil itu tidak ada
harganya sama sekali bagi sang raja,sejak
saat itu sifat nya terus semakin tidak mencerminkan dirinya sebagai manusia.”
Mana yang manusia dan mana yang binatang?”.
Si Boker anjing
kesayangan raja Panket atau si Panket anjing kesayangan raja Boker,jadi susah
untuk membedakannya.Hampir tak ada bedanya,kalaupun ada cuma wajahnya dan cara
berjalannya saja.……”Ah sudahlah yang pasti mereka sama –sama………………………….
Medan,
1 juli 2007