Senin, 28 Desember 2015

GEBRAKAN BARU SENI LUKIS DI TANAH SERAMBI MEKKAH

GEBRAKAN BARU SENI LUKIS DI TANAH SERAMBI MEKKAH

            Seorang Razuardi Ibrahim biasa disapa Essex menggelar hasil karya lukis bertajuk "Pameran dan Kritik Karya Rupa Apreseasi Untuk Sesama" di Rumoh Budaya simpang lima Banda Aceh. Acara ini diagendakan selama tiga hari sejak tanggal 27 - 29 desember 2015. Saya melihat ini sebagai hal yang punya nilai sangat positif dan luar biasa. Terbukti dalam acara ini dihadiri dan dibuka langsung oleh PANGDAM Iskandar Muda. Beberapa karya lukis yang dipamerkan cukup menginspirasi, ini terbukti dengan antusias para relawan pelaksana acara dan masyarakat yang hadir dari berbagai daerah dan kalangan. Semoga geliat para pekerja seni di Bumi serambi Mekkah semakin dihargai dan menjadi semangat baru.

Tetap semangat Pak Razuardi Ibrahim

Sang Maestro
Ir. Rauardi "Essex" Ibrahim


Beberapa hasil Karya yang di Pamerkan 
























Minggu, 13 Desember 2015

KENDURI TOLAK BALA di Kampung Babo Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang

Babo, 10/12/2015

         Kenduri Tolak Bala di penghujung bulan safar yang diselenggarakan sebagai kegiatan rutin setiap tahun oleh masyarakat kampung Babo Kecamatan Bandar Pusaka Kabupaten Aceh Tamiang. Acara ini dimaksudkan sebagai wujud rasa syukur masyarakat atas rezeki yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Esa sekaligus memohon agar kampung mereka terhindar dari segala bencana dan marabahaya. Prosesi acara tersebut dimulai pada pukul 14:00 wib s/d pukul 15:30 wib, diawali dengan ceramah agama oleh tetua kampung kemudian do'a yang dipimpin oleh Imam Kampung ditutup dengan makan bersama bermacam menu makanan yang sudah dibawa oleh seluruh masyarakat kampung yang hadir pada acara tersebut. Setelah selesai barulah memasuki acara puncak, yaitu prosesi tepung tawar dan memandikan seluruh perangkat pemerintahan kampung setempat oleh masyarakat. (LSM PESSAT/Photo ; Herman chaniago)










Rabu, 27 Mei 2015

LOKASI WISATA DI ACEH TAMIANG

AIR TERJUN 7 TINGKAT 

AIR TERJUN KEMBAR

SANGKAPANE

SANGKAPANE

GUA PINTU KUARI

KUALA PARIT

KUALA PARIT

LAPANGAN GOLF

SITUS PURBAKALA BUKIT KERANG

SANGKAPANE

Kamis, 19 Maret 2015

PEMBANGUNAN DI TAMIANG KEMBALI MEMAKAN KORBAN
Oleh : Juli Ardana - Ketua LSM - PESSAT (Perlindungan Sejarah dan Sumberdaya Aceh Tamiang)

Setelah Stasiun KA (masa kolonial) yang terletak di Kota Kualasimpang berubah fisik menjadi deretan RUKO, kini Musholla "LANGGAR JATI" menjadi korban berikutnya. Bangunan yang terletak di Jl.Ir.H.Juanda (Tepat di depan Gedung Kejaksaan Kualasimpang) Karang Baru Aceh tamiang di bongkar karena terkena lajur proyek pelebaran jalan. Musholla LANGGAR JATI yang berdiri pada tahun 1947, merupakan bangunan tua bersejarah yang seharusnya mendapat perlindungan dan perawatan sebagai bangunhan cagar budaya. Saya berpendapat ; Kalau memang ada yang harus dirubuhkan, kenapa harus LANGGAR JATI ?.
Saya dan teman-teman di LSM PESSAT sedang melakukan upaya-upaya pelestarian terhadap sejarah dan seni budaya Tamiang. 
Dalam Kegiatan ini kami mencoba perlahan-lahan secara swadaya, dengan penuh kesadaran sebagai anak-anak Tamiang. Mungkin bagi sebahagian orang ini bukan lah hal penting, mungkin juga bukan sesuatu yang mebanggakan, tetapi bukan menjadi rintangan. Kami tidak mau menjadi sekumpulan orang yang berteriak-teriak di depan gedung pemerintahan, kami bukan sekumpulan orang yang mencari-cari kesalahan pemerintah lalu bernegosiasi, Kami hanya sekumpulan orang sederhana dengan peralatan dan kemampuan sederhana, tapi kami percaya bahwa apa yang kami lakukan adalah hal luar biasa.Namun jika orang-orang yang memiliki kuasa dalam pengambilan kebijakan tidak memiliki rasa yang sama untuk melindungi sejarah dan nilai-nilai ke-Tamiangan, akan semakin banyak dosa-dosa kita terhadap anak cucu kelak. 
Perlu saya sampaikan hasil pengamatan teman-teman di LSM PESSAT bahwa diseputaran Kota Kualasimpang dan Karang baru saja masih banyak situs dan bangunan peninggalan sejarah yang masih butuh penelusuran mendalam. Namun jika model pembangunan di tamiang dibiarkan terus berjalan tanpa memperdulikan aspek-aspek sejarah seperti ini, maka kedepan Aceh tamiang hanyalah sebuah jalan lintas tanpa nilai apapun.                     INGAT : "hanya jalan lintas"!!!.

      Salam Budaya 

       Juli Ardana
Ketua LSM PESSAT

Sabtu, 07 Februari 2015

FHOTO HUNTING

Black & White.. 

Anggrek disamping rumah Imar.., 

menanti asa ; @Sungai tamiang Kualasimpang 

@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

cafe mak Lela @pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

keep setia,..@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

keep setia 2..,@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang



Gadis di atas sampan@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang  

Ceria ..,@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

Black & White ..,@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang


Sinabung

Sinabung

Sunshet @Sungai tamiang kualasimpang 

@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang

first night @@pelabuhan sungai tamiang kualasimpang